Skip to main content

Featured Post

Membangun Generasi Emas

Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology   a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa  (sel jantan) dan sel ovum  (sel betina), lalu lahirlah neonatus  (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...

Malammu Tak Seperti Malam Mereka


Malam ini memang tenang
Malam ini memang sunyi
Tapi, ketenangan dan kesunyian yang kau rasakan, tidak dirasakan mereka yang ada di sana

Ketika kau telah bersiap untuk beristirahat
Atau ketika kau masih begadang demi menyelesaikan tugas
Atau bahkan ketika kau sudah tertidur lelap di awal malam

Mereka tergopoh-gopoh untuk mencari tempat berlindung di sana
Mereka penuh waswas barangkali terjadi gempa dadakan
Mereka cemas nan penuh harap terhadap datangnya bantuan

Sesungguhnya malammu tak seperti malam mereka
Maka luangkanlah waktumu sejenak, untuk berdo'a bagi keselamatan mereka

Sesungguhnya belum tentu malam yg kau temui hari ini, akan kamu temui di hari esok
Maka tetaplah bersyukur dengan apapun kondisimu saat ini


(Puisi ini ditulis pada tanggal 5 Agustus 2018 sesaat setelah terjadi gempa di Nusa Tenggara Barat. Puisi ini dipersembahkan untuk Adinda dan Ananda "Pejuang Surga" sebagai teman yang akan menemani dan mengingatkan pesan dalam puisi ini)

Comments

Popular Post

Bukan Surat Kaleng-Kaleng

Tanpa disengaja aku menemukan secarik kertas di tumpukan textbook-textbook kedokteran yang memenuhi ruang kamar layaknya perpustakaan. Tanpa aku sadari, ternyata secarik kertas tersebut merupakan sepucuk surat. Ya, surat yang bukan sekedar surat kaleng-kaleng. Surat tersebut aku sebut sebagai bukan surat kaleng-kaleng karena isi suratnya memang bukan kaleng-kaleng. Di dalam surat tertuliskan, "Assalamu'alaikum!! Halo Mbak Tut!!! Seneng bisa ketemu sama Mbak Tut, cantik, sholehah, pinter, dokter muda :) Mbak Tuti sayang, semoga Allah selalu meridhoi langkah dan niat-niat baik Mbak Tuti :) Aamiin* Semoga kita bisa bertemu kembali di lain waktu ya Mbak Tut cantik <3 Salam sayang, Anggi." Selepas membaca surat tersebut, memoriku pun mencoba untuk merekam kembali kejadian apa yang telah terjadi sehingga menimbulkan keberadaan surat tersebut. Ah, ternyata kejadian itu terjadi di Kota Solo tercinta, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS...