Skip to main content

Featured Post

Membangun Generasi Emas

Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology   a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa  (sel jantan) dan sel ovum  (sel betina), lalu lahirlah neonatus  (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...

How We Appreciate Our Life..?

Bismillahirrahmanirrahiim..

Assalamu'alaikum..

Bagi pembaca yang saat ini lagi galau, resah, gelisah, dan sampai terbawa emosi karena saking seringnya mengeluh tentang ini dan itu, so ayo kita refresh dulu pikiran kita. Supaya kondisi diri kita lebih tenang, tentram, damai, dan sejahtera.. (:

Terkadang manusia merasa bahwa hidup di dunia ini sudah tidak ada gunanya lagi. Ada pula yang menganggap bahwa hidup di dunia itu harus dibuat enjoy, cooy.. Ada juga yang berprinsip, mumpung loe masih hidup, mending loe ikutan clubbing, drunking, etc.. Hal-hal tersebutlah yang biasa dialami oleh orang-orang yang tidak tahu bagaimana cara menikmati hidup.

Beberapa hari yang lalu, hatiku tersentak oleh pertanyaan salah satu sahabatku. Dia bertanya padaku, "Bagaimana cara kamu menikmati hidup..?" Awalnya aku hanya menganggap bahwa itu hanya pertanyaan joke. Tapi, seketika aku teringat bahwa selama ini banyak orang di luar sana yang belum bisa menikmati hidupnya. Dari luar, mereka tampak bermewah-mewahan dengan mobil keren, rumah megah, pendidikan mahal, dan segala hal keduniawian yang sifatnya hanya sementara. Tapi di dalamnya, kehidupan rumah tangga mereka tidak tentram, banyak permasalahan dan pertikaian antara suami istri bahkan antara ortu dan anak.

Lalu bagaimana caranya supaya bisa menikmati hidup..? Gimana dunk..?

Selagi kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup di dunia, maka jangan pernahlah kita menyia-nyiakan hal tersebut. Salah satu bentuk apresiasi kita terhadap kontribusi yang telah Allah berikan kepada kita, adalah dengan cara bersyukur. Mungkin, beberapa orang menganggap bahwa bersyukur itu tidak akan mengubah nasib sesorang. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa bersyukur itu sama saja tidak melakukan apa-apa atau stagnant di posisi itu-itu saja.. Justru hal tersebut salah besar.


Dengan bersyukur, kita bisa semakin menyadari bahwa apa yang telah diberikan Allah selama ini kepada kita tidak ada yang bisa menandingi, bahkan kalau itu konglomerat sekalipun. Di saat kita butuh uang, siapa yang memberi kita uang..? Bukan ortu kita, bukan atasan kita, bukan bos kita, tapi dari Allah. Ketika kita butuh cinta, kita ingin supaya orang lain tahu klo kita mencintai orang tersebut, apakah mak comblang yang menyebabkan orang tersebut mengetahui bahwa kita mencintai dia, sehingga dia menyatakan cintanya kepada kita..? Itu juga salah besar.

Sebenarnya kita mampu menggali potensi yang ada pada diri kita masing-masing untuk bersyukur. Bersyukur itu gak susah, koq.. Jikalau kita mempunyai niat baik, Insya Allah Allah akan memberi kemudahan kita, seperti halnya dengan bersyukur.

Pengimplementasian bersyukur, juga tidak hanya dengan mengucap Alhamdulillah saja, setelah itu tidak ada perubahan sama sekali, alias bubar jalan seperti anak-anak paskibra. Akan tetapi, bersyukur juga dilandasi dari pola pikir kita, bahwa kita menyadari bahwa kita kecil sekali di mata Allah, dan kita tidak akan mungkin bisa untuk menyaingi Allah, because that's so impossible. Tak hanya itu saja, bersyukur juga kita realisasikan dengan aksi nyata atau play of action, dengan cara kita semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas kita dalam beribadah. Adapun beribadah yang dimaksud, adalah melakukan segala hal dengan niat karena hanya Allah SWT saja, dan tanpa adanya perantara, atau gampangannya semua itu kita lakukan karena Allah saja dengan keyakinan kita yang semurni-murninya dan semantap-mantapnya.

Apabila kita masih saja belum bisa bersyukur, maka tidak ada salahnya kita berkonsultasi dengan teman kita, dengan ortu kita, atau bahkan dengan orang alim (orang yang berilmu) yang ada di sekitar kita, sehingga nantinya kita lebih termotivasi lagi untuk bisa bersyukur.

Karena tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan tulisan ini. Apabila menyinggung pembaca, saya hanya bisa memohon maaf. Semoga tulisan ini bermanfaat, dan pembaca juga bisa merealisasikan apa pengimplementasian sesungguhnya dari bersyukur. Aamiin. (:

Wassalamu'alaikum..

Comments

Popular Post

Bukan Surat Kaleng-Kaleng

Tanpa disengaja aku menemukan secarik kertas di tumpukan textbook-textbook kedokteran yang memenuhi ruang kamar layaknya perpustakaan. Tanpa aku sadari, ternyata secarik kertas tersebut merupakan sepucuk surat. Ya, surat yang bukan sekedar surat kaleng-kaleng. Surat tersebut aku sebut sebagai bukan surat kaleng-kaleng karena isi suratnya memang bukan kaleng-kaleng. Di dalam surat tertuliskan, "Assalamu'alaikum!! Halo Mbak Tut!!! Seneng bisa ketemu sama Mbak Tut, cantik, sholehah, pinter, dokter muda :) Mbak Tuti sayang, semoga Allah selalu meridhoi langkah dan niat-niat baik Mbak Tuti :) Aamiin* Semoga kita bisa bertemu kembali di lain waktu ya Mbak Tut cantik <3 Salam sayang, Anggi." Selepas membaca surat tersebut, memoriku pun mencoba untuk merekam kembali kejadian apa yang telah terjadi sehingga menimbulkan keberadaan surat tersebut. Ah, ternyata kejadian itu terjadi di Kota Solo tercinta, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS...