Skip to main content

Featured Post

Membangun Generasi Emas

Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology   a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa  (sel jantan) dan sel ovum  (sel betina), lalu lahirlah neonatus  (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...

Sex Gambit : preparing a brighter future

Tahukah kamu, bahwa setiap hari terdapat 830 ibu di dunia yang meninggal akibat penyakit atau komplikasi terkait kehamilan dan persalinan?
Dan tahukah kamu, bahwa sebanyak 7000 bayi baru lahir di dunia meninggal setiap harinya?

Angka-angka tersebut tentunya menunjukkan bahwa angka kematian ibu maupun bayi di dunia termasuk Indonesia perlu mendapatkan perhatian dari kita sebagai anak muda terkhusus remaja..

Kok gitu?

Perlu kita ketahui bersama bahwa ada berbagai faktor yang ikut andil pada angka kematian ibu maupun bayi, yang salah satunya adalah kehamilan remaja..

Oleh karena itu, perlu adanya upaya pencerdasan untuk remaja terkait hal tersebut, yang salah satunya adalah melalui kegiatan berikut ini


Kegiatan yang bertemakan "Sex gambit: preparing a brighter future" ini, nantinya akan memberikan penjelasan sekaligus pencerdasan dalam perspektif kedokteran untuk remaja terkait hal-hal yang perlu diperhatikan apabila kelak membuat keputusan menikah hingga memiliki anak..

Pastikan kamu sudah mengisi formulir pendaftaran di link https://bit.ly/3hdeMk9 sebelum bergabung di kegiatan tersebut ya..

Sampai jumpa di acara sharing session..!


~Suwadji Foundation, Enlightening and Empowering

Comments

Popular Post

Bukan Surat Kaleng-Kaleng

Tanpa disengaja aku menemukan secarik kertas di tumpukan textbook-textbook kedokteran yang memenuhi ruang kamar layaknya perpustakaan. Tanpa aku sadari, ternyata secarik kertas tersebut merupakan sepucuk surat. Ya, surat yang bukan sekedar surat kaleng-kaleng. Surat tersebut aku sebut sebagai bukan surat kaleng-kaleng karena isi suratnya memang bukan kaleng-kaleng. Di dalam surat tertuliskan, "Assalamu'alaikum!! Halo Mbak Tut!!! Seneng bisa ketemu sama Mbak Tut, cantik, sholehah, pinter, dokter muda :) Mbak Tuti sayang, semoga Allah selalu meridhoi langkah dan niat-niat baik Mbak Tuti :) Aamiin* Semoga kita bisa bertemu kembali di lain waktu ya Mbak Tut cantik <3 Salam sayang, Anggi." Selepas membaca surat tersebut, memoriku pun mencoba untuk merekam kembali kejadian apa yang telah terjadi sehingga menimbulkan keberadaan surat tersebut. Ah, ternyata kejadian itu terjadi di Kota Solo tercinta, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS...