Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa (sel jantan) dan sel ovum (sel betina), lalu lahirlah neonatus (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...
Ketika kita mendengar kata lansia, pasti yang akan terlintas di benak kita adalah menjadi tua. Lalu, apa yang terjadi bila nantinya kita menjadi tua? Yuk, kita cari tahu jawabannya!
Menjadi tua erat kaitannya dengan beberapa istilah seperti aging, senescence, dan homeostenosis. Aging memiliki makna berupa bertambahnya umur. Senescence memiliki arti menjadi tua, hilangnya kemampuan sel untuk membelah dan berkembang. Adapun homeostenosis adalah penyempitan atau berkurangnya cadangan homeostasis, dimana homeostasis merupakan kondisi seimbang dalam tubuh.
Menjadi tua itu pasti, karena adanya mekanisme dalam tubuh yang membuat cadangan fisiologi (fungsi tubuh) menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa teori, seperti teori radikal bebas, glikosilasi, dan DNA repair, dimana teori-teori tersebut menunjukkan adanya mekanisme berkurangnya cadangan fungsi tubuh pada manusia seiring dengan bertambahnya usia. Bahkan konsep homeostenosis menunjukkan bahwa selain cadangan fungsi tubuh menurun seiring bertambahnya usia, cadangan fungsi tubuh yang ada ternyata juga sudah terpakai hanya untuk mempertahankan homeostasis.
Kemudian ada istilah lagi yaitu lansia. Berdasarkan Undang Undang nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, lansia atau yang memiliki kepanjangan lanjut usia merupakan manusia usia 60 tahun atau lebih. So, kalau kamu punya nenek atau kakek yang usianya belum mencapai 60 tahun, berarti belum bisa disebut sebagai lansia ya :D Lansia juga memiliki kaitan erat dengan "menjadi tua" lho, karena di balik proses terjadinya lansia terdapat keterlibatan proses menjadi tua
Kalau begitu, apa yang akan terjadi pada lansia? #NahLoh
Pada lansia tentunya akan terjadi penurunan cadangan fungsi tubuh, sesuai dengan proses menjadi tua yang ada di bagian atas tulisan ini ya :D. Fungsi tubuh yang mengalami penurunan terjadi pada seluruh sistem dalam tubuh. So, sistem apa sajakah itu?
Temukan jawabannya di tulisan selanjutnya ya, tentunya di tulisan edisi "Menjadi Tua Itu [Part 2]" ya :D
Catatan:
Tulisan ini pernah disampaikan pada penyuluhan ke pengunjung Poli Penyakit Dalam RSUD Tugurejo Kota Semarang saat penulis menjalani masa Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam (koas interna) di bulan April 2019 :D
Comments
Post a Comment