Skip to main content

Featured Post

Membangun Generasi Emas

Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology   a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa  (sel jantan) dan sel ovum  (sel betina), lalu lahirlah neonatus  (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...

Hakikat Cinta

Cinta
Satu kata yang mengungkapkan banyak hal
Satu kata yang menimbulkan banyak tafsiran

Cinta
Setiap insan pasti memilikinya

Cinta
Anugrah terindah yang Allah berikan kepada manusia
Anak kecil, remaja, dewasa, lansia, memilikinya

Sayang, orang menyalahgunakan cinta
Sayang, orang salah memahami cinta
Cinta kepada harta, cinta kepada tahta, cinta kepada wanita
Cinta yang melalaikan manusia di dunia

Hakikat cinta adalah cinta kepada Allah Sang Pencipta manusia
Sang Pemilik hati manusia, Sang Pemilik cinta, Yang Maha membolak-balikkan hati manusia
Satu-satunya Dzat yang utama dalam cinta

Manusia tetaplah manusia
Bukan binatang, bukan pula jin, dan juga bukan malaikat

Cinta sebagai bekal dari Allah untuk manusia
Perlakukan cinta sebagaimana mestinya, perlakukan cinta sesuai aturan-Nya

Salah memahami cinta
Salah mengikat cinta
Salah mengaktualisasikan cinta
Berakhir pada kehancuran moral dan integritas manusia

Cinta
Cinta kepada Allah, itulah yang hakiki
Cinta kepada Rasul dan jihad, itulah konsekuensi
Cinta kepada Ibu dan Bapak, itulah wujud bakti
Cinta kepada sesama dan sekitar, itulah panggilan nurani



Ditulis pada: 28 Maret 2017
Disempurnakan pada:26 Maret 2018

Comments

Post a Comment

Popular Post

Bukan Surat Kaleng-Kaleng

Tanpa disengaja aku menemukan secarik kertas di tumpukan textbook-textbook kedokteran yang memenuhi ruang kamar layaknya perpustakaan. Tanpa aku sadari, ternyata secarik kertas tersebut merupakan sepucuk surat. Ya, surat yang bukan sekedar surat kaleng-kaleng. Surat tersebut aku sebut sebagai bukan surat kaleng-kaleng karena isi suratnya memang bukan kaleng-kaleng. Di dalam surat tertuliskan, "Assalamu'alaikum!! Halo Mbak Tut!!! Seneng bisa ketemu sama Mbak Tut, cantik, sholehah, pinter, dokter muda :) Mbak Tuti sayang, semoga Allah selalu meridhoi langkah dan niat-niat baik Mbak Tuti :) Aamiin* Semoga kita bisa bertemu kembali di lain waktu ya Mbak Tut cantik <3 Salam sayang, Anggi." Selepas membaca surat tersebut, memoriku pun mencoba untuk merekam kembali kejadian apa yang telah terjadi sehingga menimbulkan keberadaan surat tersebut. Ah, ternyata kejadian itu terjadi di Kota Solo tercinta, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS...