Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa (sel jantan) dan sel ovum (sel betina), lalu lahirlah neonatus (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...
Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn (obstetry dan gynecology a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol.
Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa (sel jantan) dan sel ovum (sel betina), lalu lahirlah neonatus (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak.
Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentukan nasib negeri ini ke depan. Saat masih menjadi fetus (janin), terjadilah proses organogenesis (pembentukan organ pada tubuh janin). Apabila proses organogenesis ini terganggu, misalkan karena sang ibu cemas bahkan depresi, mengalami kecelakaan, dan hal-hal buruk lainnya, maka akan mempengaruhi tumbuh kembang si janin.
Dunia dengan kondisi seperti ini, memunculkan fenomena yang dapat kita sebut sebagai fenomena lucu. Misalkan ada seorang perempuan atau laki-laki yang statusnya masih siswa atau mahasiswa yang lebih memilih langsung menikah saja ketimbang melanjutkan menjalani studinya, karena dirasa studi itu membosankan. Lhah, dikira nikah itu semudah pronasi supinasi (posisi membolak-balikkan) tangan apa? -,- #hellaw. Justru, menikah harus dipersiapkan sematang mungkin, karena salah satu tujuan utama menikah adalah untuk menghasilkan keturunan, dimana keturunan yang dihasilkan akan menjadi sosok anak.
Semua orang tua pasti berharap memiliki anak yang smart, religious, strong, and other positive value. Untuk memiliki seorang anak dengan segala nilai positifnya yang mungkin lebih cocok kita sebut sebagai anak yang ber-akhlaqul kharimah (memiliki budi pekerti yang baik), dapat kita lakukan mulai sekarang. Persiapan segalanya, mulai dari persiapkan sosok yang akan menjadi pasangan menuju bahtera rumah tangga. Masih ingat kan, dengan sabda Rasulullah bahwa dalam memilih pasangan ada aspek yang perlu diperhatikan, antara lain agama, keturunan, paras, dan harta, dimana aspek yang paling utama antara ke-empat aspek tersebut adalah agama. Persiapkan masa coitus (hubungan seksual antara pria dan wanita) dan pregnancy (masa kehamilan), dimana dalam Islam telah disyariatkan bahwa ketika akan melakukan coitus harus berdo'a terlebih dahulu, kemudian saat masa kehamilan kondisi psikis (mental) sang ibu harus dijaga. Persiapkan masa childbirthing (kelahiran bayi), dimana bila proses kelahiran terhambat oleh suatu hal, pasti akan mempengaruhi kondisi si bayi. Persiapkan masa tumbuh kembang anak, dimana pada dua tahun pertama akan terjadi pertumbuhan otak pada anak yang sangat pesat, sehingga bila terjadi kejadian buruk pada anak maka akan berdampak hingga ke depannya.
Itulah, mengapa sosok anak begitu penting, khususnya bagi dokter spesialis anak. Anak adalah masa dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak, dimana otak merupakan pusat kendali tubuh manusia. Apabila pada masa anak terjadi gangguan atau kelainan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Jagalah anak, karena anak adalah aset masa depan bangsa ini. ^_^
Dear, Pediatricians, thank's for your dedication to keep children in the word. I'm so proud of you, Doc :D
(Terinspirasi dari Pembekalan Blok 13 FK Unimus oleh dr. Agus Saptanto, Sp. A tentang "Retardasi Mental, GPP/H, dan Autisme" pada 16 September 2015)
Dunia dengan kondisi seperti ini, memunculkan fenomena yang dapat kita sebut sebagai fenomena lucu. Misalkan ada seorang perempuan atau laki-laki yang statusnya masih siswa atau mahasiswa yang lebih memilih langsung menikah saja ketimbang melanjutkan menjalani studinya, karena dirasa studi itu membosankan. Lhah, dikira nikah itu semudah pronasi supinasi (posisi membolak-balikkan) tangan apa? -,- #hellaw. Justru, menikah harus dipersiapkan sematang mungkin, karena salah satu tujuan utama menikah adalah untuk menghasilkan keturunan, dimana keturunan yang dihasilkan akan menjadi sosok anak.
Semua orang tua pasti berharap memiliki anak yang smart, religious, strong, and other positive value. Untuk memiliki seorang anak dengan segala nilai positifnya yang mungkin lebih cocok kita sebut sebagai anak yang ber-akhlaqul kharimah (memiliki budi pekerti yang baik), dapat kita lakukan mulai sekarang. Persiapan segalanya, mulai dari persiapkan sosok yang akan menjadi pasangan menuju bahtera rumah tangga. Masih ingat kan, dengan sabda Rasulullah bahwa dalam memilih pasangan ada aspek yang perlu diperhatikan, antara lain agama, keturunan, paras, dan harta, dimana aspek yang paling utama antara ke-empat aspek tersebut adalah agama. Persiapkan masa coitus (hubungan seksual antara pria dan wanita) dan pregnancy (masa kehamilan), dimana dalam Islam telah disyariatkan bahwa ketika akan melakukan coitus harus berdo'a terlebih dahulu, kemudian saat masa kehamilan kondisi psikis (mental) sang ibu harus dijaga. Persiapkan masa childbirthing (kelahiran bayi), dimana bila proses kelahiran terhambat oleh suatu hal, pasti akan mempengaruhi kondisi si bayi. Persiapkan masa tumbuh kembang anak, dimana pada dua tahun pertama akan terjadi pertumbuhan otak pada anak yang sangat pesat, sehingga bila terjadi kejadian buruk pada anak maka akan berdampak hingga ke depannya.
Itulah, mengapa sosok anak begitu penting, khususnya bagi dokter spesialis anak. Anak adalah masa dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak, dimana otak merupakan pusat kendali tubuh manusia. Apabila pada masa anak terjadi gangguan atau kelainan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Jagalah anak, karena anak adalah aset masa depan bangsa ini. ^_^
Dear, Pediatricians, thank's for your dedication to keep children in the word. I'm so proud of you, Doc :D
(Terinspirasi dari Pembekalan Blok 13 FK Unimus oleh dr. Agus Saptanto, Sp. A tentang "Retardasi Mental, GPP/H, dan Autisme" pada 16 September 2015)
masyaAllah ilmunya Allah sungguh luar biasa
ReplyDeletemasyaAllah ilmunya Allah sungguh luar biasa
ReplyDeleteiya, betul, Allah yang Maha Memiliki Ilmu
Deletetulisannya lumayan bagus, lain waktu, kasih jokes dikit ya, biar renyah wkwk
ReplyDeleteallright, nice idea, bro :D
DeleteGood..neng
ReplyDelete