Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa (sel jantan) dan sel ovum (sel betina), lalu lahirlah neonatus (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...
Finally, setelah sekian lama gak nulis, alhamdulillahnya dikasih kesempatan liburan, yeah ^^
Terlalu banyak kejadian yang hampir menggoncangkan mental selama ini. Entah itu membuat shock, sadness, happyness, etc. Dan sudah terlalu lama, diri ini tidak segera memperbaiki diri menuju kebaikan dan kebenaran, hanya diam diri di satu posisi saja. Menyebalkan bukan? Dan lebih parahnya lagi, kita tahu dan sadar bahwa kondisi di dekat kita tidaklah wajar penuh dengan abnormalitas, namun tetap saja diri ini tidak segera beranjak dan beraksi. Duuh deekk -_-
Terlalu banyak kejadian yang hampir menggoncangkan mental selama ini. Entah itu membuat shock, sadness, happyness, etc. Dan sudah terlalu lama, diri ini tidak segera memperbaiki diri menuju kebaikan dan kebenaran, hanya diam diri di satu posisi saja. Menyebalkan bukan? Dan lebih parahnya lagi, kita tahu dan sadar bahwa kondisi di dekat kita tidaklah wajar penuh dengan abnormalitas, namun tetap saja diri ini tidak segera beranjak dan beraksi. Duuh deekk -_-
Padahal, Allah SWT sudah mewanti-wanti seluruh hambanya untuk beramar ma'ruf nahi munkar, yakni mengajak menuju kebaikan dan mencegah dari keburukan. Sudah jelas-sejelasnya, loh. Cobalah kita perhatikan secara seksama apa yang ada di depan mata kita. Tidak perlu hal yang muluk-muluk, cukuplah dari hal-hal kecil.
Ketika diri ini sedang berkumpul dengan keluarga, kedua bola mata ini menatap kedua wajah ibu dan bapak. Dalam hati diri ini merasa iba, merasa bersalah, merasa tidak pantas menjadi keturunan dari dua sosok yang berperan dalam hidup diri ini. Padahal untuk membuat kedua orang tua tersenyum, tidaklah susah, cukup lakukanlah hal kebaikan, jangan membangkang atau menolak permintaan mereka, dan jangan pernah katakan "ah" kepada mereka. Namun, pada kenyataannya hal ini amatlah susah dilakukan. Hedeehhh -_-
Di pinggir jalan, secara tidak sengaja kedua mata diri ini melihat ada botol kosong yang berceceran. Secara logika, diri ini pasti tahu bahwa botol kosong yang berceceran di pinggiran jalan merupakan pemandangan yang tidak indah, dan memberi kesan seperti sampah yang tidak pada tempatnya, serta mengganggu para pengguna jalan. Sayangnya, diri yang sudah mengetahui sisi negatif dan positif dari keberadaan botol kosong tersebut, tetap saja tidak segera bertindak. Padahal, mudah sekali, diri ini cukup mengambil botol-botol tersebut, lalu menaruhnya di tempat sampah terdekat, atau apabila tidak terdapat tempat sampah, maka dibawa terlebih dahulu. Mudah bukan? Tapi susah melakukannya. Hedeehh (again) -_-
Ingatlah wahai manusia, sekecil apapun itu pasti berharga, koq. Walaupun itu sekecil ukuran atom ataupun seukuran sel yang menyusun tubuh manusia. Memang saat ini kita tidak merasakan dampak dari hal kecil tersebut, namun suatu hari nanti (entah kapan yaa, gak tw, deh) pasti kita akan merasakan dampaknya.
Just keep your spirit, guys.. Keep moving forward.. Stay away from negative thinking (((:
Comments
Post a Comment