Skip to main content

Featured Post

Membangun Generasi Emas

Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology   a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa  (sel jantan) dan sel ovum  (sel betina), lalu lahirlah neonatus  (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...

Mengintip Pesona Waduk Kedung Ombo

Emang yaa, liburan tuuh enaknya dibuat refreshing, haha.. Mau sharing niih..

Ada yang pernah dengar Waduk Kedung Ombo? Waduk alias bendungan ini merupakan salah satu bendungan buatan manusia, maksudnya tidak terbentuk dari alam (ceileh, berasa balik ke pelajaran geografi zaman SMP niih). Waduk ini berada di Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Kalau dari Semarang, mungkin butuh waktu 1,5-2 jam kali yaa, buat ke sananya. Soalnya pas ke sana dari Pati, butuh waktu 1-1,5 jam. Yang pasti berapa lamanya perjalanan yang harus ditempuh ke sana, tergantung kondisi kemacetan di jalan siih, hahaa..

Walaupun ini bukan waduk buatan alam, tapi lumayan kece, koq. Air yang tenang, ditambah hembusan angin yang sepoi-sepoi aduhai (ceileeh). Jalan kaki di pinggiran waduk yang dipenuhi dengan rumput dan ilalang yang tinggi, dan dipenuhi bebatuan yang ukurannya relatif kecil hingga sedang, tiba-tiba hembusan angin menerpa raga ini, dan akhirnya membuat kerudung ini bergoyang, aduhai serasa semua penat sudah terlupakan. :D

Karena kemarin di akhir bulan Desember 2014, ke Waduk Kedung Ombo bersama keluarga, jadi sempat menggelar tikar di pinggir waduk sambil menikmati beberapa santapan. Di sana, pengunjung bakal menemui kompleks penjual ikan bakar dan waleran bakar. Apaan tuuh waleran bakar? Waleran itu di dalamnya berisi jeroan ikan (seperti usus) yang dicampur dengan bumbu, dan dibungkus di dalam daun pisang, lalu dibakar, deh. Karena waleran pedas, khusus untuk orang-orang yang gak doyan pedas macam penulis niih, gak cocok pakai beud, haha..

Sembari menemani ibu dan bulik (bibi) serta kakak ipar membeli ikan bakar dan waleran, seekor kupu-kupu berwarna coklat nongkrong di hadapanku. Kasihan banget ini serangga, dia gak mau terbang, coba. Hhhhmm, sepertinya si kupu-kupu mulai lelah dengan kehidupan ini (apa siih). Akhirnya ikan bakar pun matang, kami kembali ke tempat berteduh di pinggir waduk.

Kupu-Kupu Coklat Tak Mau Terbang (Kasihan)

Ketika menyantap makan siang, adik sepupuku yang super gembul tiba-tiba mogok makan tanpa sebab. Padahal dia kelas 5 SD. Aneh, bukan? Kakakku yang nomor dua, yang porsi makannya banyak tapi badannya yaa segitu-gitu aja, dia ngidam es kelapa muda, tapi malu-malu kucing minta ke ibu, wuahahahaha.. Ada-ada aja, padahal mahasiswa seangkatanku, tapi masih malu minta dibelikan es, wkwkwk.

Pesona Waduk Kedung Ombo (Jepretan dari Kereta)

Untuk menikmati pemandangan Waduk Kedung Ombo, lokasi wisata tersebut menawarkan kereta yang bermesin diesel, untuk mengelilingi waduk. Pesona waduk lebih terpampang nyata, karena ketika mengitari dengan menaiki kereta, posisi penumpang kereta berada di antara waduk dan tebing. Dari situ, terlihat beberapa perahu yang melaju, dan beberapa daratan yang berada di ujung waduk. Awalnya aku pun ingin menaiki perahu tersebut, namun pamanku menakut-nakuti kalau di tengah waduk ada pusaran air yang berbahaya. Hedeeh -_-

Tebing yang Berada di Sisi Sebelah Jalur Kereta

Kalau kamu pecinta pemandangan alam, dan pecinta kuliner khas daerah, tempat ini cocok buat kamu. Happy holiday, guys ^^

Comments

Popular Post

Bukan Surat Kaleng-Kaleng

Tanpa disengaja aku menemukan secarik kertas di tumpukan textbook-textbook kedokteran yang memenuhi ruang kamar layaknya perpustakaan. Tanpa aku sadari, ternyata secarik kertas tersebut merupakan sepucuk surat. Ya, surat yang bukan sekedar surat kaleng-kaleng. Surat tersebut aku sebut sebagai bukan surat kaleng-kaleng karena isi suratnya memang bukan kaleng-kaleng. Di dalam surat tertuliskan, "Assalamu'alaikum!! Halo Mbak Tut!!! Seneng bisa ketemu sama Mbak Tut, cantik, sholehah, pinter, dokter muda :) Mbak Tuti sayang, semoga Allah selalu meridhoi langkah dan niat-niat baik Mbak Tuti :) Aamiin* Semoga kita bisa bertemu kembali di lain waktu ya Mbak Tut cantik <3 Salam sayang, Anggi." Selepas membaca surat tersebut, memoriku pun mencoba untuk merekam kembali kejadian apa yang telah terjadi sehingga menimbulkan keberadaan surat tersebut. Ah, ternyata kejadian itu terjadi di Kota Solo tercinta, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS...