Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Featured Post

Membangun Generasi Emas

Mahasiswa kedokteran pasti memiliki planning ke depan akan lanjut ke mana dan sebagai apa. Kenyataannya, apabila kita bertanya ke mereka "mau lanjut spesialis apa, niih ?" Pasti kebanyakan akan menjawab obsgyn ( obstetry dan gynecology   a.k.a kebidanan dan kandungan) atau bedah atau penyakit dalam, dengan dalih uangnya paling banyak #ppfftt. Dan itu memang realita yang ada di mahasiswa kedokteran #curcol. Padahal ada satu ilmu kedokteran spesialistik yang menentukan masa depan manusia, yaitu ilmu kedokteran spesialis anak. Anak adalah suatu masa yang perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Apabila anak kita telantarkan, maka akan berdampak buruk untuk ke depannya. Masa anak-anak yang dimaksud di sini adalah mulai dari masa fertilisasi (pembuahan) antara sel spermatozoa  (sel jantan) dan sel ovum  (sel betina), lalu lahirlah neonatus  (bayi baru lahir), dan tumbuh berkembanglah menjadi anak-anak. Anak-anak adalah generasi emas, generasi yang akan menentu...

Kata Hati Seorang Pemuda

Berawal dari pertemuan yang singkat yang tak sengaja Namun kemudian kurasa sesuatu yang aneh entah apa itu ku tak tahu Siang berganti malam panas berganti hujan semua kulalui dengan bayangan senyuman manis seorang putri Tanpa kusadari diriku tak mudah merasakan getaran cinta Kini sebelum menjadi sosok yang telah jatuh ke dalam lubang yang dalam yakni lubang cintamu Tahukah engkau bahwa aku selalu bertanya kepada angin yang berhembus sepo-sepoi di teras rumahku bahwa apakah benar jika aku jatuh cinta pada pandangan pertama Memang benar bahwa aku telah terpikat oleh pesonamu Aku hanya bisa berharap agar engkau mengerti perasaanku Dan terima yang terakhir dalam lubuk hatiku aku siap Terima kasih Tuhan karena engkau telah mempertemukan aku dengan dia (Puisi ini ditulis pada tahun 2012 sebagai penunjang pembuatan film pendek, dimana filmnya dapat ditonton di link https://youtu.be/upvHPI8ecyk )

Luka

Sakitnya aku rasa Luka yang aku derita Aku selalu tersiksa Mengapa begini Aku yang seperti ini Dan tak kan terganti Luka yang mendalam Luka yang tak dapat disembuhkan Tak terfikirkan olehku Mengapa kau melukaiku (Ditulis pada 13 Desember 2009 saat terjadi perang saudara)